Jumat, 01 Februari 2013

Mengelola Sumber Data

Posted by


I.                   Mengelola Data dalam Lingkungan File Tradisional
Sistem informasi menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan. Akurat berarti bebas dari kesalahan, tepat waktu berarti tepat ketika informasi ini tersedia untuk pembuatan keputusan dan dibutuhkan, relevan berarti ketika informasi ini berguna dan sesuai untuk berbagai tipe pekerjaan dan keputusan yang memerlukannya.
Istilah dan Konsep Organisasi File.
Sistem komputer mengelola data dalam bentuk hierarki yang diawali dengan bit, byte, kemudian menjadi field, record, file dan database. 
·         Bit adalah unit terkecil dari data yang dapat dikelola dan disimpan dalam komputer. 
·         Byte adalah sekumpulan bit yang mewakili karakter tunggal yang dapat berbentuk huruf, angka, atau simbol lainnya. 
·         Field adalah pengelompokan karakter-karakter menjadi suatu kata, kelompok kata-kata, nomor yang lengkap. 
·         Record adalah misal seperti nama siswa, jurusan yang diambil, tanggal dan nilai/tingkatan. 
·         File adalah kumpulan record dengan tipe dan jenis yang sama. Sekelompok file yang berhubungan membentuk basis data.
·         Entitas adalah gambaran sebuah record yg berupa orang, tempat, hal, atau kejadian yang informasinya disimpan dan dipelihara.
·         Atibut adalah setiap karakter atau kualitas yang menggambarkan entitas khusus.
Organisasi File Tradisional
Organisasi file dihubungkan dengan pengaturan dari record di dalam file secara fisik pada media simpanan luar. File dapat diorganisasikan secara urut (sequential organization) atau secara acak (random organization). Walaupun organisasi file dan pengaksesan file dapat dipandang secara terpisah, tetapi biasanya pembahasan mengenai organisasi file menyangkut keduanya, yaitu dapat berupa : 
1.      File urut (sequential file), merupakan file dengan organisasi urut (sequential access).
2.      File urut berindeks (indexed sequntial file) atau sering disebut juga dengan ISAMn (indexed sequential access method) merupakan file dengan organisasi urut (sequential organization) dengan pengaksesan secara langsung (direct access).
3.      File akses langsung (direct access file) atau disebut juga dengan file alamat langsung (direct address file), merupakan file dengan organisasi acak (random organization) dengan pengaksesan secara langsung (direct access).  Organisasi file seperti ini disebut dengan organisasi file tradisional atau konvensional. Disebut demikian, karena telah ada sebelum struktur database dikembangkan. 
Teknik Manajemen Data
Teknik Manajemen sumber daya informasi adalah keseluruhan usaha perusahaan untuk menciptakan dan memelihara sumber daya informasi. Manajemen data adalah bagian dari manajemen sumber daya informasi yang mencangkup semua kegiatan yang memastikan bahwa sumber daya data perusahaan akurat, mutakhir, aman dari gangguan, dan tersedia bagi pemakai.
Kegiatan manajemen data mencakup :
1.      Pengumpulan data, data yang diperlukan dikumpulkan dan dicatat dalam sebuah formulir yang disebut dokumen sumber.
2.      Integritas dan pengujian, data tersebut diperiksa untuk meyakinkan konsistensi dan akurasinya berdasarkan peraturan yang telah ditentukan.
3.      Penyimpanan, data disimpan pada suatu medium seperti pita magnetik atau piringan magnetik (Contohnya : Disk).
4.      Pemeliharaan, data baru ditambahkan, diubah, data yang tidak diperlukan dihapus, agar sumber data tetap mutakhir.
5.      Keamanan, data dijaga untuk mencegah penghancuran, kerusakan, atau penyalahgunaan.
6.      Organisasi, data disusun sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.
7.      Pengambilan, data tersedia bagi pemakai.
Sebelum era komputer, semua kegiatan dilakukan oleh pegawai administrasi, didukung oleh punched-card dan keydriven machine yang primitif. Sekarang, orang-orang banyak mengumpulkan dan menguji data, tetapi komputer telah mengambil sebagian besar tanggung jawab manajemen data.
II.                Masalah-Masalah dalam Lingkungan File Tradisional
Setiap aplikasi memerlukan file sendiri dan program komputer sendiri untuk beroperasi. Proses ini terjadi ke berbagai file utama yang diciptakan, dipelihara, dan dioperasikan secara terpisah oleh divisi atau departemen dan berlangsung 5 sampai 10 tahun, organisasi ini akan dipenuhi dengan ratusan program dan aplikasi yang sangat sulit untuk dijaga dan dikelola. Masalah-masalah itu antara lain:
·         Redudensi Data dan Inkonsistensi
Redudensi data adalah kehadiran duplikasi data (pengulangan data) dalam berbagai file data. Jadi beberapa data yang sama disimpan dilebih dari satu tempat atau lokasiHal ini mengakibatkan inkonsistensi data dimana atribut yang sama memiliki nilai yang berbeda sehingga perusahaan sulit menciptakan menajemen hubungan pelanggan, manajemen rantai penawaran, atau sistem perusahaan yang mengintegrasikan data dari sumber daya yang ada.
·         Ketergantungan Program Data
Ketergantungan program data berarti pasangan data yang disimpan dalam file dengan program specifikasi yang dibutuhkan untuk meng-update dan memelihara, jika merubah programnya membutuhkan perubahan data.
·         Kurang fleksibel
Sistem file tradisional dapat mengirim laporan terjdwal rutin setelah dilakukan pemrograman yang ekstensif, tapi tidak dapat mengirim laporan khusus atau merespon kebutuhan informasi yang tidak diantisipasi secara tepat waktu.
·         Kurang pengamanan
Hanya ada sedikit pengendalian, sehingga akses ke data distribusi dari dan kepada informasi dapat lepas dari pengendalian manajemen karena tidak diketahui siapa yang mengakses dan mengubah data organisasi. 
·         Kurang pembagian dan ketersediaan data
Kurangnya pengendalian akses ke data menyulitkan orang-orang untuk mendapatkan informasi. Karena potongan-potongan informasi terdapat di dalam bagian yang berbeda dari organisasi, maka informasi tersebut tidak dapat dihubungankan satu dengan yang lainnya, dan informasi tersebut dapat dibagikan atau akses secara tepat.
III.             Basis Data
       Definisi Basis Data menurut Fathansyah dalam bukunya yang berjudul Basis Data, menjelaskan bahwa:
“Basis Data adalah himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah”.
       Sedangkan menurut Bambang Hariyanto dalam bukunya yang berjudul Sistem Manajemen Basis Data Pemodelan, Perancangan, dan Terapannya menjelaskan bahwa:
Basis Data adalah kumpulan data (elementer) yang secara logika berkaitan dalam mempresentasikan fenomena/fakta secara terstuktur dalam domain tertentu untuk mendukung aplikasi pada sistem tertentu. Basis Data adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang merefleksikan fakta-fakta yang terdapat diorganisasi”.
       Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Basis Data sebagai suatu kumpulan data terhubung (interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data, kalaupun ada maka kerangkapan data tersebut harus seminimal mungkin dan terkontrol (controlled redundancy).
Sistem Manajemen Basis Data
       Database Management System (DBMS) merupakan program komputer yang digunakan untuk pengelolaan basis data. Adapun definisi dari Database Management System (DBMS) yang diambil dari berbagai sumber, mengemukakan bahwa:
Definisi Sistem Manajemen Basis Data Menurut Bambang Hariyanto dalam bukunya yang berjudul Sistem Manajemen Basisdata Pemodelan, Perancangan, dan Terapannya menjelaskan bahwa “Sistem Manajemen Basisdata atau DBMS (Database Manajemen System) adalah perangkat lunak untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelola, dan mengendalikan pengaksesan Basisdata”.
Sedangkan Menurut Edhy Sutanta dalam bukunya yang berjudul Sistem Basis Data. menjelaskan bahwa: Database Management System adalah Sistem pengelolaan basis data (Database Management Systems/DBMS), merupakan basis data dan sel perangkat lunak/software untuk pengelolaan basis data”.
      Tujuan utama dari DBMS adalah untuk menyediakan suatu lingkungan yang mudah dan efisien untuk penggunaan, penarikan, dan penyimpanan data dan informasi. Pengelolaan manajemen basis data antara lain meliputi:
A.    Pendefinisian struktur penyimpanan
B.     Penyediaan mekanisme untuk manipulasi informasi
C.     Penyediaan keamanan dalam penarikan dan penyimpanan data dan informasi
Dibandingkan dengan sistem tradisional yang berbasis kertas, DBMS memiliki empat keunggulan, yaitu:
A.    Kepraktisan. Sistem yang berbasis kertas akan menggunakan kertas yang sangat banyak untuk menyimpan informasi, sedangkan DBMS menggunakan media penyimpanan sekunder yang berukuran kecil tetapi padat informasi
B.     Kecepatan. Mesin dapat mengambil atau mengubah data jauh lebih cepat dari pada manusia
C.     Mengurangi kejemuan. Orang cenderung menjadi bosan kalau melakukan tindakan-tindakan berulang-ulang yang menggunakan tangan (misalnya harus mengganti suatu informasi).
D.    Kekinian. Informasi yang tersedia pada DBMS akan bersifat mutakhir dan akurat setiap saat.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian database management system adalah koleksi terpadu dari database dan program komputer untuk mengakses dan memelihara database.
      Adapun bahasa yang digunakan dalam Database Management System (DBMS), sebagai berikut:
A.   DDL (Data Definition Language)
Hasil dari perintah DDL adalah suatu set dari tabel yang disimpan dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory. Fungsi DDL adalah mengcreate tabel, mengindex tabel dan melakukan modify.
B.   DML (Data Manipulation Language)
DML (Data Manipulation Language) merupakan bahasa yang memperbolehkan pemakai untuk akses atau manipulasi data seperti yang diorganisasikan sebelumnya dalam model data yang tepat. DML melakukan manipulasi dan pengambilan data dari dan kesatu Database Management System. Ada dua tipe dari DML, yaitu:
1.              Prosedural tipe ini menuntut pemakai untuk menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan dan bagaimana mendapatkannya. Contohnya pada D Base III +, Fox Base, dan lain-lain
2.              Nonprosedural, tipe ini menuntut pemakai untuk menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan tanpa menspesifikasikan bagaimana mendapatkannya. Contohnya pada SQL, QBE, dan lain-lain.
C.   DCL (Data Control Language)
DCL (Data Control Language) berfungsi melakukan pengamanan database.
Fungsi-fungsi Database Management System
Fungsi-fungsi Database Management System, sebagai berikut:
A.    Data Definition
Data Definition (Database Management System harus dapat mengolah pendefinisian data).
B.    Data Manipulation
Data Manipulation (Database Management System harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data).
C.    Data Security & Integrity
Data Security & Integrity (Database Management System harus dapat memeriksa security dan integritas data yang didefinisikan oleh DBA).
D.        Data Recovery & Concurrency
Data Recovery & Concurrency (Database Management System harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan database yang dapat disebabkan kesalahan sistem, kerusakan disk, dan sebagainya).
E.          Database Management System.
Database Management System harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren, yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat bersamaan”.[4]
                                                                                            
Komponen Database Management System, sebagai berikut:
  A.    Pengelola berkas (File manager).
  B.    Pengelola basis data (Database manager).
  C.    Pemrosesan query (Query processor).
  D.    Pre – kompilator DML (DML precompiler).
  E.    Kompilator DDL (DDL compiler).
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa komponen fungsional Database Management System terdiri dari pengelola berkas, pengelola basis data, pemrosesan query, pre – kompilator DML, kompilator DDL.
DBMS Relational (RDBMS)
Sebuah sistem manajemen basis data relasional atau dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai relational database management system (RDBMS) adalah sebuah program komputer (atau secara lebih tipikal adalah seperangkat program komputer) yang didesain untuk mengatur/ memanajemen sebuah basis data sebagai sekumpulan data yang disimpan secara terstruktur, dan melakukan operasi-operasi atas data atas permintaan penggunanya. Contoh penggunaan DBMS ada banyak sekali dan dalam berbagai bidang kerja, misalnya akuntansi, manajemen sumber daya manusia, dan lain sebagainya. Meskipun pada awalnya DBMS hanya dimiliki oleh perusahaan-perusahaan berskala besar yang memiliki perangkat komputer yang sesuai dengan spesifikasi standar yang dibutuhkan (pada saat itu standar yang diminta dapat dikatakan sangat tinggi) untuk mendukung jumlah data yang besar, saat ini implementasinya sudah sangat banyak dan adaptatif dengan kebutuhan spesifikasi data yang rasional sehinggal dapat dimiliki dan diimplementasikan oleh segala kalangan sebagai bagian dari investasi perusahaan.
Edgar F. Codd memperkenalkan istilah ini pada makalah seminarnya yang berjudul “A Relational Model of Data for Large Shared Data Banks”. Salah satu definisi yang cukup dikenal secara luas atas sebuah sistem basisdata relasional adalah 12 hukum Codd. Namun demikian, pada awal-awal implementasinya banyak model relasional yang tidak mengikuti seluruh elemen-elemen yang terdapat dalam hukum-hukum Codd tersebut yang menjadikan terminologinya berkembang untuk mendeskripsikan sebuah tipikal sistem basisdata yang lebih luas. Dalam cakupan yang minimum sistem tersebut memenuhi kriteria berikut:
Ø Menyajikan data pada pengguna dalam bentuk relasional (ditampilkan dalam bentuk tabular, sebagai koleksi dari tabel dimana setiap tabel beriisi sekumpulan baris dan kolom)
Ø Menyediakan operator relasional untuk memanipulasi data dalam bentuk tabular. Sistem yang pertama kalinya yang secara relatif memenuhi implementasi atas sebuah model relasional adalah Pusat Studi Ilmiah IB, Inggris, di Peterlee; IS1 (1970-1972) dan implementasi lain yang mengikutinya PRTV (1973-1979). Sistem yang pertama kalinya dijual secara komersil sebagai RDBMS adalah Multics Relational Data Srore pada tahun 1978. Yang lainnya adalah Berkeley Ingres QUEL dan IBM BS12
                 Arsitektur RDBMS memiliki banyak karakteristik yang membedakan dari model penyimpanan data lainnya. Perbedaan yang paling penting adalah pemisahan segi fisik dari segi logika suatu data. Dalam RDBMS, seluruh data secara logika tersimpan di dalam tabel-tabel, yang merupakan kumpulan dari baris dan kolom. Sistem pencarian data di dalam RDBMS menggunakan index yang merupakan struktur data yang terpisah dari tabel dan menyimpan hanya nilai terstruktur dari kolom-kolom dan alamat fisiknya. Disamping itu dengan didukung oleh penggunaan index dapat mempercepat proses pencarian data di dalam database.
Faktor penting lainnya dari arsitektur RDBMS adalah integrity constraints. Dengan Integrity Constraints tabel-tabel dihubungkan dengan key. Key adalah beberapa kolom atau kombinasi kolom kolom yang secara unique mengidentifikasi setiap tabel. Sebuah key yang secara unique bagi suatu tabel dapat berdiri sebagai kolom yang tidak unique bagi tabel lainnya. Integrity Constraints adalah aturan "build in" yang secara otomatis berpengaruh dalam mempertahankan integritas database.
Aturan-aturan integritas ini biasa dibuat atau dirancang oleh seorang perancang database. Karakteristik penting lainnya dari arsitektur RDBMS adalah adanya "Optimizer". Optimizer adalah sebuah sistem pakar yang bertugas untuk menentukan cara pemrosesan yang paling efesien bagi suatu database.
Elemen-elemen RDBMS
ü Database:
Sekelompok tabel data berisi informasi yang berhubungan. Suatu database dapat terdiri dari satu tabel saja.
ü Table:
Sekelompok record data, masing-masing informasi yang sejenis. Dalam contoh catalog perpustakaan, catalog itu sendiri merupakan tabel data.
ü Record :
Entri tunggal dalam tabel; entri tersebut terdiri dari sejumlah field data. Dalam catalog perpustakaan, record adalah salah satu baris entri tunggal.
ü Field :
Item (kolom) tertentu dari data dalam record. Dalam satu buku telepon, sekurang-kurangnya dapat dikenali empat field : nama keluarga, nama depan, alamat, dan nomor telepon.
ü Index :
Tipe tabel tertentu yang berisi nilai-nilai field kunci atau field (yang ditetapkan oleh pemakai) dan pinter ke lokasi record yang sebenarnya. Nilai-nilai dan pointer ini disimpan dalam urutan tertentu (sekali lagi ditetapkan oleh pemakai) dan mungkin digunakan untuk menyajikan data dalam urutan database.
ü Query :
Perintah SQL yang dirancang untuk memanggil kelompok record tertentu dari satu tabel atau lebih untuk melakukan operasi pada tabel. Meskipun perintah SQL dapat dijalankan langsung dari program, query sebagai enjin perintah dan menyimpannya dalam database itu sendiri - ini berguna, jika perintah-perintah SQL sering kita gunakan, sebagaimana perintah yang memanggil record untuk laporan bulanan tertentu. Bila query disimpan dalam database, biasanya kompilasi. Kompilasi query memperbaiki kinerja program kita kerana mesin database tidak harus menerjemahkan (atau menguraikan) perintah SQL.
ü Filter (Pembatas Kondisi) :
Filter sebenarnya bukan merupakan bagian dari database, namun ia digunakan bersama urutan indeks dan sort untuk menentukan data mana yang diproses atau ditampilkan. Filter adalah pembatas kondisi yang dikenakan pada data.
ü View :
View data terdiri atas jumlah record yang tampak (atau diproses) dan urutan penampilannya (atau pemrosesannya). View khususnya dikendalikan oleh filter dan indeks.
Variasi Dinamis
Keluhan yang muncul dan dikenal secara umum terhadap keberadaan RDBMS adalah kenyataan bahwa implementasi yang ada saat ini dipandang sebagai terlalu “statis”. Spekulasipun bermunculan terhadap kemungkinan untuk membuat sebuah sistem basisdata generasi baru yang menggunakan model “relasional secara dinamis” dengan kolom yang bisa dibuat secara dinamis, ukuran yang berkembang secara dinamis, didefinisikan secara dinamis. Setiap baris dapat diimplementasikan sebagai map (kamus ataupun larik asosiatif) dan kolom-kolom yang tidak dikenal secara sederhana disajikan sebagai field kosong. Beberapa kalangan menganggap hal ini menyalahi model relasional murni, namun kalangan lain menyanggah bahwa sebuah penggunaan map hanyalah sebagai detil implementasi saja. Sehingga dalam pandangan ini, sebuah “kolom yang tidak ditemukan/ tidak ada” secara sederhana hanyalah dipandang sebagai perihal interpretasi dan dianggap sebagai pilihan cara penyajian saja.
IV.             JENIS DATABASE
Menurut pengaksesannya, basis data dibedakan menjadi empat jenis, yaitu :
1. Basis data individual
Basis data individual adalah basis data yang digunakan oleh perseorangan. Biasanya basis data seperti ini banyak dijumpai dilingkungan PC. Visual dBASE, Corel Paradox, dan Filemaker Pro merupakan contoh perangkat lunak yang biasa digunakan untuk mengelola basis data untuk kepentingan pribadi.
2. Basis data perusahaan
Basis data perusahaan adalah basis data yang dimaksudkan untuk diakses oleh sejumlah pegawai dalam sebuah perusahaan dalam sebuah lokasi. Basis data seperti ini disimpan dalam sebuah server dan para pemakai dapat mengakses dari masing-masing komputer yang berkedudukan sebagai client.
3. Basis data terdistribusi
Basis data terdistribusi adalah basis data yang disimpan pada sejumlah komputer yang terletak pada beberapa lokasi. Model seperti ini banyak digunakan bank yang memiliki sejumlah cabang di pelbagai kota dan melayani transaksi perbankan yang bersifat online.
4. Basis data publik
Basis data publik adalah basis data yang dapat diakses oleh siapa saja (publik). Sebagai contoh, banyak situs web (misalnya yahoo dan about.com) yang menyediakan data yang bersifat publik dan dapat diambil siapa saja secara gratis. Namun adakalanya seseorang harus menjadi anggota dan membayar iuran untuk memperoleh data publik
Desain Database
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan disimpanan luar komputer dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu komponen yang pentingdisisteminformasi, karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya.
Langkah-langkah desain database secara umum :
1. Menentukan kebutuhan file database untuk sistem baru
File yang dibutuhkan dapat ditentukan dari DAD sistem baru yang telah dibuat.
2. Menentukan parameter dari file database
tipedarifile : file induk, file transaksi, file sementara dan lain sebagainya
media file : hard disk, diskette atau pita magnetik
organisasi dari file : apakah file tradisional (file urut, ISAM atau file akses langsung) atau organisasi database (struktur berjenjang jaringan atau hubungan.
Keuntungan Database Manajemen Sistem :
1.      Mengurangi pengulangan data.
2.      Independensi data.
3.      Memadukan data dari beberapa file.
4.      Memanggil data dan informasi secara tepat.
5.      Meningkatkan keamanan.
Kerugian Database Manajemen Sistem :
1.      Menggunakan software yang mahal.
2.      Menggunakan konfiguarsi hardware yang besar.
3.      Memperkerjakan dan menggaji staf DBA yang relatif mahal.
V.                Lingkungan Basis Data
Lingkungan basis data adalah sebuah ahbitat dimana terdapat basisdata untuk bisnis. Dalam lingkungan basisdata, pengguna memiliki alat untuk mengakses data. Pengguna bisa datang dari dalam ingkungan basisdata atau dari luar lingkungan. Pengguna melakukan semua tipe pekerjaan dan keperluan mereka bervariasi seperti mengali data (mining for data), memodifikasi data, atau berusaha membuat data baru. Masih dalam lingkungan pengguna tertentu bisa tidak diperbolehkan mengakses data, baik secara fisik maupun logis.
Ada 3 macam lingkungan basisdata, yaitu:
1.      Lingkungan Mainframe
Lingkungan tradisional untuk sistem basisdata masa lalu adalah lingkungan mainframe. Lingkungan mainframe terutama terdiri atas komputer mainframe yang memungkinkan koneksi banyak pengguna. Dumb terminal dihubungkan kekomputer mainframe agar pengguna dapat berkomunikasi dengan mainframe. Pada dasarnya, terminal adalah perpanjangan mainframe, terminal bukan komputer independen. Istlah Dumb terminal mengisyaratkan bahwa terminal tidak bisa berpikir. Terminla tergantung pada komputer mainframe utnuk melakukan semua pemrosesan.
Salah satu masalah utama dalam lingkungan mainframe adalah keterbatasan penggunanya. Sekarang ini, banyak perusahaan telah beralih ke lingkunga client-server.
 2.      Lingkungan Client-Server
Sejumlah masalah yang muncul dalam lingkungan mainframe diselesaikan dengan teknologi client-server. Lingkungan client-server terdiri atas sebuah komputer utama, yang disebut server, dan atau lebih PC yang dihubungkan ke server. Basisdata terletak pada server, yang merupakan bagian terpisah dari PC. Masing-masing pengguna yang ingin mengakses basisdata pada server harus memiliki PC sendiri.
Karena PC adalah sistem komputer terpisah, aplikasi dibuat dan diinstal pada PC dimana melalui aplikasi itulah pengguna dapat mengakses basisdata pada server. Aplikasi pada client mengirimkan permintaan data atau transaksi melalui jaringan secara langsung ke basisdata host server. Informasi dikirimkan melalui jaringan ke basisdata menggunakan open database connectivity (ODBC) atau software jaringan lainnya. Salah satu masalah dalam lingkuingan client-server adalah ketika versi baru aplikasi dibuat, aplikasi harus diinstal dan dikonfigurasi ulang pada tiap-tiap komputer client nya.
Meskipun dana tambahan harus dikeluarkan dengan adanya perawatan aplikasi pada PC, tetapi keuntungannya pun ada. Keuntungan utama lingkungan client-server adalah PC dapat diikutsertakan pada beberapa pemrosesan aplikasi karena PC memiliki CPU, memori dan penyimpan sendiri. Oleh karena itu, server dapat membagi pekerjaan ke semua client.
Karena PC dapat “berpikir” dan menjalankan aplikasi lain, pengguna dapat lebih produktif. Sebagai contoh, seorang pengguna dapat berhubungan dengan basisdata pada server dan pada saat yang bersamaan, ia dapat mengecek email.
 3.      Lingkungan Internet
Lingkungan internet mirip dengan lingkungan client-server. Seperti pada lingkungan client-server, lingkungan internet memiliki server, jaringan, dan satu atau lebih PC.
Lingkungan internet unik karena ketergantungannya pada internet. Pada lingkungan client-server, seorang pengguna bisa dibatasi hanya mengakses sistem yang ada pada intranet perusahaan. Dalam banyak kasus, komputer client masih dapat mengakses basisdata diluar intranet perusahaan, tetapi membutuhkan software tambahan. Pada lingkungan internet, aplikasi hanya perlu diinstal pada satu server yang disebut web server. Pengguna harus memiliki koneksi internet dan web browser pendukung yang diinstal pada PC. Web browser digunakan untuk menghubungkan dengan URL tujuan web server. Selanjutnya, web server mengakses basisdata dibantu oleh aplikasi disederhanakan pada lingkungan internet karena tidak ada yang harus diinstal, dikonfigurasi, atau dirawat pada PC pengguna. Aplikasi hanya perlu diinstal, dikonfigurasi, dan dimodifikasi pada web server dengan tujuan mengurangi resiko ketidakkonsistenan konfigurasi dan ketidakcocokan versi perangkat lunak antara komputer client dan server. Ketika perubahan dibuat pada aplikasi, perubahan hanya dibuat pada satu lokasi, yaitu pada web server.
Pada lingkungan internet, banyakperusahaan menggabungkan konsep arsitektur N-tier. Arsitektur N-tier adalah sebuah konsep ug mirip dengan arsitektur komputer middle tier atau three tier. Arsitektur three tier memiliki lapisan client, lapisan aplikasi, dan lapisan server atau basisdata. Huruf N pada N-tier berarti sembarang jumlah tier untuk melengkapi transaksi atau permintaan.

VI.             Menggunakan Basis Data untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis dan Proses Pengambilan Keputusan
Perusahaan menggunakan basisdata untuk melacak transaksi dasar, seperti membayar pemasok, memproses pesanan, melacak pelanggan, dan membayar gaji karyawan. Tapi perusahaan juga membutuhkan basisdata untuk menyediakan informasi yang akan membantu perusahaan menjalankan bisnis dengan lebih efisien, dan membantu manajer dan karyawan membuat keputusan lebih baik.
Gudang data (data warehouse) adalah basis data yang menyimpan data yang sekarang dan terdahulu yang mungkin dimintai oleh para pembuat keputusan di seluruh perusahaan. Data mark adalah subset dari gudang data yang di dalamnya terdapat ringkasan atau porsi data perusahaan yang sangat terfokus, ditempatkan dalam basis data terpisah untuk suatu populasi atau pengguna tertentu. Perangkat-perangkat untuk menggabungkan, menganalisis dan menyediakan akses untuk data yang luas untuk membantu pengguna mengambil keputusan bisnis yang lebih baik sering disebut sebagai inteligensi bisnis (business intlligence).