I.
Mengelola Data dalam Lingkungan
File Tradisional
Sistem
informasi menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan. Akurat
berarti bebas dari kesalahan, tepat waktu berarti tepat ketika informasi ini
tersedia untuk pembuatan keputusan
dan dibutuhkan, relevan
berarti ketika informasi ini berguna dan sesuai untuk berbagai tipe pekerjaan
dan keputusan yang memerlukannya.
Istilah dan Konsep Organisasi File.
Sistem
komputer mengelola data dalam bentuk hierarki yang diawali dengan bit, byte, kemudian
menjadi field, record, file dan database.
·
Bit adalah unit
terkecil dari data yang dapat dikelola dan disimpan dalam komputer.
·
Byte adalah sekumpulan bit yang mewakili karakter tunggal yang dapat
berbentuk huruf, angka, atau simbol lainnya.
·
Field adalah pengelompokan
karakter-karakter menjadi suatu kata, kelompok kata-kata, nomor yang
lengkap.
·
Record adalah misal
seperti nama siswa, jurusan yang diambil, tanggal dan nilai/tingkatan.
·
File adalah kumpulan record dengan
tipe dan jenis
yang sama. Sekelompok file yang berhubungan membentuk basis data.
·
Entitas
adalah gambaran sebuah record yg berupa orang, tempat, hal, atau kejadian yang
informasinya disimpan dan dipelihara.
·
Atibut
adalah setiap karakter atau kualitas yang menggambarkan entitas khusus.
Organisasi
File Tradisional
Organisasi file
dihubungkan dengan pengaturan dari record di dalam file secara fisik pada media
simpanan luar. File dapat diorganisasikan secara urut (sequential organization)
atau secara acak (random organization). Walaupun organisasi file dan
pengaksesan file dapat dipandang secara terpisah, tetapi biasanya pembahasan
mengenai organisasi file menyangkut keduanya, yaitu dapat berupa :
1.
File
urut (sequential file), merupakan file
dengan organisasi urut (sequential access).
2.
File
urut berindeks (indexed sequntial file) atau
sering disebut juga dengan ISAMn (indexed sequential access method) merupakan
file dengan organisasi urut (sequential organization) dengan pengaksesan secara
langsung (direct access).
3.
File
akses langsung (direct access file) atau disebut
juga dengan file alamat langsung (direct address file), merupakan file dengan
organisasi acak (random organization) dengan pengaksesan secara langsung
(direct access). Organisasi file seperti ini disebut dengan organisasi
file tradisional atau konvensional. Disebut demikian, karena telah ada sebelum
struktur database dikembangkan.
Teknik Manajemen Data
Teknik Manajemen sumber daya informasi adalah keseluruhan usaha
perusahaan untuk menciptakan dan memelihara sumber daya informasi. Manajemen
data adalah bagian dari manajemen sumber daya informasi yang mencangkup semua
kegiatan yang memastikan bahwa sumber daya data perusahaan akurat, mutakhir,
aman dari gangguan, dan tersedia bagi pemakai.
Kegiatan manajemen data mencakup :
1.
Pengumpulan data,
data yang diperlukan dikumpulkan dan dicatat dalam sebuah formulir yang disebut
dokumen sumber.
2.
Integritas dan pengujian, data tersebut diperiksa untuk meyakinkan konsistensi
dan akurasinya berdasarkan peraturan yang telah ditentukan.
3.
Penyimpanan,
data disimpan pada suatu medium seperti pita magnetik atau piringan magnetik
(Contohnya : Disk).
4.
Pemeliharaan,
data baru ditambahkan, diubah, data yang tidak diperlukan dihapus, agar sumber
data tetap mutakhir.
5.
Keamanan,
data dijaga untuk mencegah penghancuran, kerusakan, atau penyalahgunaan.
6.
Organisasi,
data disusun sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.
7.
Pengambilan,
data tersedia bagi pemakai.
Sebelum era komputer, semua kegiatan dilakukan oleh
pegawai administrasi, didukung oleh punched-card
dan keydriven machine yang
primitif. Sekarang, orang-orang banyak mengumpulkan dan menguji data, tetapi
komputer telah mengambil sebagian besar tanggung jawab manajemen data.
II.
Masalah-Masalah dalam Lingkungan File
Tradisional
Setiap
aplikasi memerlukan file
sendiri dan program komputer sendiri untuk beroperasi. Proses ini terjadi ke
berbagai file utama yang diciptakan, dipelihara, dan dioperasikan secara
terpisah oleh divisi atau departemen dan berlangsung 5 sampai 10 tahun,
organisasi ini akan dipenuhi dengan ratusan program dan aplikasi yang sangat
sulit untuk dijaga dan dikelola. Masalah-masalah itu antara lain:
·
Redudensi
Data dan Inkonsistensi
Redudensi data adalah kehadiran
duplikasi data (pengulangan data) dalam berbagai file data. Jadi beberapa data
yang sama disimpan dilebih dari satu tempat atau lokasi. Hal ini mengakibatkan inkonsistensi data dimana atribut yang sama memiliki nilai
yang berbeda sehingga perusahaan sulit
menciptakan menajemen hubungan pelanggan, manajemen rantai penawaran, atau
sistem perusahaan yang mengintegrasikan data dari sumber daya yang ada.
·
Ketergantungan
Program Data
Ketergantungan
program data berarti pasangan data yang disimpan dalam file dengan program specifikasi yang
dibutuhkan untuk meng-update dan memelihara, jika merubah programnya
membutuhkan perubahan
data.
·
Kurang
fleksibel
Sistem
file tradisional dapat mengirim laporan terjdwal rutin setelah dilakukan
pemrograman yang ekstensif, tapi tidak dapat mengirim laporan khusus atau
merespon kebutuhan informasi yang tidak diantisipasi secara tepat waktu.
·
Kurang
pengamanan
Hanya
ada sedikit pengendalian, sehingga akses
ke data distribusi dari dan kepada informasi dapat lepas
dari pengendalian manajemen karena tidak
diketahui siapa yang mengakses dan mengubah data
organisasi.
·
Kurang
pembagian dan ketersediaan data
Kurangnya
pengendalian akses ke data menyulitkan orang-orang untuk mendapatkan informasi. Karena
potongan-potongan informasi terdapat di
dalam bagian yang berbeda
dari organisasi, maka informasi
tersebut tidak dapat dihubungankan satu dengan
yang lainnya, dan informasi
tersebut dapat dibagikan atau akses secara tepat.
III.
Basis
Data
Definisi Basis Data menurut Fathansyah
dalam bukunya yang berjudul Basis
Data, menjelaskan bahwa:
“Basis Data adalah himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan
yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan
cepat dan mudah”.
Sedangkan
menurut Bambang Hariyanto dalam
bukunya yang berjudul Sistem Manajemen Basis Data Pemodelan, Perancangan, dan Terapannya menjelaskan bahwa:
“Basis Data adalah kumpulan data
(elementer) yang secara logika berkaitan dalam mempresentasikan fenomena/fakta
secara terstuktur dalam domain tertentu untuk mendukung aplikasi pada sistem
tertentu. Basis Data adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang
merefleksikan fakta-fakta yang terdapat diorganisasi”.
Berdasarkan
definisi di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa Basis Data sebagai suatu kumpulan data terhubung
(interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa
mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data, kalaupun ada
maka kerangkapan data tersebut harus seminimal mungkin dan terkontrol (controlled
redundancy).
Sistem Manajemen Basis
Data
Database Management System (DBMS) merupakan program komputer yang digunakan untuk pengelolaan
basis data. Adapun definisi
dari Database Management System
(DBMS) yang diambil dari berbagai sumber, mengemukakan bahwa:
Definisi
Sistem Manajemen Basis Data Menurut
Bambang Hariyanto dalam bukunya yang berjudul Sistem Manajemen Basisdata Pemodelan, Perancangan, dan Terapannya
menjelaskan bahwa “Sistem Manajemen
Basisdata atau DBMS (Database Manajemen System) adalah perangkat lunak untuk
mendefinisikan, menciptakan, mengelola, dan mengendalikan
pengaksesan Basisdata”.
Sedangkan Menurut Edhy Sutanta dalam bukunya yang berjudul Sistem Basis Data. menjelaskan bahwa: ”Database Management System adalah Sistem pengelolaan basis data (Database
Management Systems/DBMS), merupakan basis data dan sel perangkat lunak/software
untuk pengelolaan basis data”.
Tujuan
utama dari DBMS adalah untuk menyediakan suatu lingkungan yang mudah dan
efisien untuk penggunaan, penarikan, dan penyimpanan data dan informasi. Pengelolaan
manajemen basis data antara lain meliputi:
A. Pendefinisian struktur penyimpanan
B. Penyediaan mekanisme untuk manipulasi informasi
C.
Penyediaan
keamanan dalam penarikan dan penyimpanan data dan informasi
Dibandingkan dengan sistem tradisional yang berbasis
kertas, DBMS memiliki empat keunggulan, yaitu:
A. Kepraktisan. Sistem yang berbasis kertas akan menggunakan kertas
yang sangat banyak untuk menyimpan informasi, sedangkan DBMS menggunakan media
penyimpanan sekunder yang berukuran kecil tetapi padat informasi
B. Kecepatan. Mesin dapat mengambil atau mengubah data jauh lebih
cepat dari pada manusia
C. Mengurangi kejemuan. Orang cenderung menjadi bosan kalau melakukan
tindakan-tindakan berulang-ulang yang menggunakan tangan (misalnya harus
mengganti suatu informasi).
D. Kekinian. Informasi yang tersedia pada DBMS akan bersifat
mutakhir dan akurat setiap saat.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa pengertian database management system adalah koleksi terpadu dari
database dan program komputer untuk mengakses dan memelihara database.
Adapun bahasa
yang digunakan dalam Database Management System (DBMS), sebagai berikut:
A.
DDL (Data Definition Language)
Hasil dari perintah DDL adalah suatu set dari tabel
yang disimpan dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory.
Fungsi DDL adalah mengcreate tabel, mengindex tabel dan melakukan
modify.
B.
DML (Data Manipulation Language)
DML (Data Manipulation Language) merupakan
bahasa yang memperbolehkan pemakai untuk akses atau manipulasi data seperti
yang diorganisasikan sebelumnya dalam model data yang tepat. DML melakukan manipulasi dan
pengambilan data dari dan kesatu Database Management System. Ada dua tipe dari DML,
yaitu:
1.
Prosedural tipe ini menuntut pemakai untuk
menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan dan bagaimana mendapatkannya. Contohnya pada D Base III +, Fox Base, dan lain-lain
2.
Nonprosedural, tipe ini menuntut pemakai untuk menspesifikasikan data apa
yang dibutuhkan tanpa menspesifikasikan bagaimana mendapatkannya. Contohnya
pada SQL, QBE, dan lain-lain.
C.
DCL (Data Control Language)
DCL (Data Control Language) berfungsi
melakukan pengamanan database.
Fungsi-fungsi Database Management System
Fungsi-fungsi
Database Management System, sebagai berikut:
A.
Data Definition
Data Definition (Database Management System harus dapat
mengolah pendefinisian data).
B. Data Manipulation
Data Manipulation (Database
Management System harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses
data).
C. Data
Security & Integrity
Data Security & Integrity (Database Management
System harus dapat
memeriksa security dan integritas data yang didefinisikan oleh DBA).
D.
Data Recovery & Concurrency
Data Recovery & Concurrency (Database Management
System harus dapat
menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan database yang dapat disebabkan kesalahan
sistem, kerusakan disk, dan sebagainya).
E.
Database Management System.
Database Management System harus dapat mengontrol pengaksesan data yang
konkuren, yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu
pemakai pada saat bersamaan”.[4]
Komponen
Database Management System, sebagai berikut:
A. Pengelola berkas (File manager).
B. Pengelola basis data (Database manager).
C. Pemrosesan query (Query processor).
D. Pre – kompilator DML (DML
precompiler).
E. Kompilator DDL (DDL compiler).
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa komponen
fungsional Database Management System terdiri dari pengelola berkas, pengelola basis
data, pemrosesan query, pre – kompilator DML, kompilator DDL.
DBMS Relational (RDBMS)
Sebuah sistem manajemen basis data relasional atau
dalam bahasa
Inggrisnya dikenal sebagai relational
database management system (RDBMS) adalah sebuah program
komputer (atau secara lebih tipikal adalah seperangkat
program komputer) yang didesain
untuk mengatur/ memanajemen
sebuah basis data
sebagai sekumpulan data yang disimpan secara terstruktur, dan melakukan
operasi-operasi atas data atas permintaan penggunanya. Contoh penggunaan DBMS
ada banyak sekali dan dalam berbagai bidang kerja, misalnya akuntansi, manajemen sumber daya manusia, dan
lain sebagainya. Meskipun pada awalnya DBMS hanya dimiliki oleh
perusahaan-perusahaan berskala besar yang memiliki perangkat komputer yang
sesuai dengan spesifikasi standar yang dibutuhkan (pada saat itu standar yang
diminta dapat dikatakan sangat tinggi) untuk mendukung jumlah data yang besar,
saat ini implementasinya sudah sangat banyak dan adaptatif dengan kebutuhan
spesifikasi data yang rasional sehinggal dapat dimiliki dan diimplementasikan
oleh segala kalangan sebagai bagian dari investasi perusahaan.
Edgar F. Codd memperkenalkan istilah ini pada
makalah seminarnya yang berjudul “A Relational Model of Data for Large Shared
Data Banks”. Salah satu definisi yang cukup dikenal secara luas atas sebuah
sistem basisdata relasional adalah 12 hukum Codd. Namun demikian, pada
awal-awal implementasinya banyak model relasional yang tidak mengikuti seluruh
elemen-elemen yang terdapat dalam hukum-hukum Codd tersebut yang menjadikan
terminologinya berkembang untuk mendeskripsikan sebuah tipikal sistem basisdata
yang lebih luas. Dalam cakupan yang minimum sistem tersebut memenuhi kriteria
berikut:
Ø Menyajikan
data pada pengguna dalam bentuk relasional (ditampilkan dalam bentuk tabular,
sebagai koleksi dari tabel dimana setiap tabel beriisi sekumpulan baris dan
kolom)
Ø Menyediakan
operator relasional untuk
memanipulasi data dalam bentuk tabular. Sistem
yang pertama kalinya yang secara relatif memenuhi implementasi atas sebuah
model relasional adalah Pusat Studi Ilmiah IB, Inggris, di Peterlee; IS1
(1970-1972) dan implementasi lain yang mengikutinya PRTV (1973-1979). Sistem
yang pertama kalinya dijual secara komersil sebagai RDBMS adalah Multics
Relational Data Srore pada tahun 1978. Yang lainnya adalah Berkeley Ingres QUEL
dan IBM BS12
Arsitektur RDBMS memiliki
banyak karakteristik yang membedakan dari model penyimpanan data lainnya.
Perbedaan yang paling penting adalah pemisahan segi fisik dari segi logika
suatu data. Dalam RDBMS, seluruh data secara logika tersimpan di dalam
tabel-tabel, yang merupakan kumpulan dari baris dan kolom. Sistem pencarian
data di dalam RDBMS menggunakan index yang merupakan struktur data yang
terpisah dari tabel dan menyimpan hanya nilai terstruktur dari kolom-kolom dan
alamat fisiknya. Disamping itu dengan didukung oleh penggunaan index dapat
mempercepat proses pencarian data di dalam database.
Faktor penting lainnya dari arsitektur RDBMS
adalah integrity constraints. Dengan Integrity Constraints tabel-tabel
dihubungkan dengan key. Key adalah beberapa kolom atau kombinasi kolom kolom
yang secara unique mengidentifikasi setiap tabel. Sebuah key yang secara unique
bagi suatu tabel dapat berdiri sebagai kolom yang tidak unique bagi tabel
lainnya. Integrity Constraints adalah aturan "build in" yang secara
otomatis berpengaruh dalam mempertahankan integritas database.
Aturan-aturan integritas ini biasa dibuat atau
dirancang oleh seorang perancang database. Karakteristik penting lainnya dari
arsitektur RDBMS adalah adanya "Optimizer". Optimizer adalah sebuah
sistem pakar yang bertugas untuk menentukan cara pemrosesan yang paling efesien
bagi suatu database.
Elemen-elemen RDBMS
ü Database:
Sekelompok tabel data
berisi informasi yang berhubungan. Suatu database dapat terdiri dari satu tabel
saja.
ü Table:
Sekelompok record data, masing-masing informasi yang sejenis. Dalam contoh catalog perpustakaan, catalog itu sendiri merupakan tabel data.
Sekelompok record data, masing-masing informasi yang sejenis. Dalam contoh catalog perpustakaan, catalog itu sendiri merupakan tabel data.
ü Record :
Entri tunggal dalam tabel;
entri tersebut terdiri dari sejumlah field data. Dalam catalog perpustakaan,
record adalah salah satu baris entri tunggal.
ü Field :
Item (kolom) tertentu dari
data dalam record. Dalam satu buku telepon, sekurang-kurangnya dapat dikenali
empat field : nama keluarga, nama depan, alamat, dan nomor telepon.
ü Index :
Tipe tabel tertentu yang
berisi nilai-nilai field kunci atau field (yang ditetapkan oleh pemakai) dan
pinter ke lokasi record yang sebenarnya. Nilai-nilai dan pointer ini disimpan dalam
urutan tertentu (sekali lagi ditetapkan oleh pemakai) dan mungkin digunakan
untuk menyajikan data dalam urutan database.
ü Query :
Perintah SQL yang dirancang
untuk memanggil kelompok record tertentu dari satu tabel atau lebih untuk
melakukan operasi pada tabel. Meskipun perintah SQL dapat dijalankan langsung
dari program, query sebagai enjin perintah dan menyimpannya dalam database itu
sendiri - ini berguna, jika perintah-perintah SQL sering kita gunakan,
sebagaimana perintah yang memanggil record untuk laporan bulanan tertentu. Bila
query disimpan dalam database, biasanya kompilasi. Kompilasi query memperbaiki
kinerja program kita kerana mesin database tidak harus menerjemahkan (atau
menguraikan) perintah SQL.
ü Filter
(Pembatas Kondisi) :
Filter sebenarnya bukan
merupakan bagian dari database, namun ia digunakan bersama urutan indeks dan
sort untuk menentukan data mana yang diproses atau ditampilkan. Filter adalah
pembatas kondisi yang dikenakan pada data.
ü View :
View data terdiri atas jumlah
record yang tampak (atau diproses) dan urutan penampilannya (atau
pemrosesannya). View khususnya dikendalikan oleh filter dan indeks.
Variasi
Dinamis
Keluhan yang muncul dan dikenal secara umum
terhadap keberadaan RDBMS adalah kenyataan bahwa implementasi yang ada saat ini
dipandang sebagai terlalu “statis”. Spekulasipun bermunculan terhadap
kemungkinan untuk membuat sebuah sistem basisdata generasi baru yang
menggunakan model “relasional secara dinamis” dengan kolom yang bisa dibuat
secara dinamis, ukuran yang berkembang secara dinamis, didefinisikan secara
dinamis. Setiap baris dapat diimplementasikan sebagai map (kamus ataupun larik
asosiatif) dan kolom-kolom yang tidak dikenal secara sederhana disajikan
sebagai field kosong. Beberapa kalangan menganggap hal ini menyalahi model
relasional murni, namun kalangan lain
menyanggah bahwa sebuah penggunaan map hanyalah sebagai detil implementasi
saja. Sehingga dalam pandangan ini, sebuah “kolom yang tidak ditemukan/ tidak ada” secara sederhana
hanyalah dipandang sebagai perihal interpretasi dan dianggap sebagai pilihan
cara penyajian saja.
IV.
JENIS
DATABASE
Menurut
pengaksesannya, basis
data dibedakan
menjadi empat jenis, yaitu :
1. Basis data individual
Basis data
individual adalah basis
data yang
digunakan oleh perseorangan. Biasanya basis data seperti ini banyak dijumpai
dilingkungan PC. Visual dBASE, Corel Paradox, dan Filemaker Pro merupakan
contoh perangkat lunak yang biasa digunakan untuk mengelola basis data untuk kepentingan pribadi.
2. Basis data perusahaan
Basis data
perusahaan adalah basis
data yang
dimaksudkan untuk diakses oleh sejumlah pegawai dalam sebuah perusahaan dalam
sebuah lokasi. Basis data seperti ini disimpan dalam sebuah server dan para
pemakai dapat mengakses dari masing-masing komputer yang berkedudukan sebagai client.
3. Basis data terdistribusi
Basis data
terdistribusi adalah basis
data yang
disimpan pada sejumlah komputer yang terletak pada beberapa lokasi. Model
seperti ini banyak digunakan bank yang memiliki sejumlah cabang di pelbagai
kota dan melayani transaksi perbankan yang bersifat online.
4. Basis data publik
Basis data
publik adalah basis data yang dapat diakses oleh siapa
saja (publik). Sebagai contoh, banyak situs web (misalnya yahoo dan about.com)
yang menyediakan data yang bersifat publik dan dapat diambil siapa saja secara
gratis. Namun adakalanya seseorang harus menjadi anggota dan membayar iuran
untuk memperoleh data publik
Desain Database
Basis
data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan
yang lainnya, tersimpan disimpanan luar komputer dan digunakan perangkat lunak
tertentu untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu komponen yang
pentingdisisteminformasi, karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi
bagi para pemakainya.
Langkah-langkah desain database secara umum :
1. Menentukan kebutuhan file database untuk sistem baru
File yang dibutuhkan dapat ditentukan dari DAD sistem
baru yang telah dibuat.
2. Menentukan parameter dari file database
tipedarifile : file induk, file transaksi, file sementara
dan lain sebagainya
media file : hard disk, diskette atau pita magnetik
organisasi dari file : apakah file tradisional (file
urut, ISAM atau file akses langsung) atau organisasi database (struktur
berjenjang jaringan atau hubungan.
Keuntungan
Database Manajemen Sistem :
1.
Mengurangi pengulangan
data.
2.
Independensi data.
3.
Memadukan data dari
beberapa file.
4.
Memanggil data dan
informasi secara tepat.
5.
Meningkatkan keamanan.
Kerugian
Database Manajemen Sistem :
1.
Menggunakan software yang
mahal.
2.
Menggunakan konfiguarsi
hardware yang besar.
3.
Memperkerjakan dan
menggaji staf DBA yang relatif mahal.
V.
Lingkungan
Basis Data
Lingkungan basis data
adalah sebuah ahbitat dimana terdapat basisdata untuk bisnis. Dalam lingkungan
basisdata, pengguna memiliki alat untuk mengakses data. Pengguna bisa datang
dari dalam ingkungan basisdata atau dari luar lingkungan. Pengguna melakukan
semua tipe pekerjaan dan keperluan mereka bervariasi seperti mengali data
(mining for data), memodifikasi data, atau berusaha membuat data baru. Masih
dalam lingkungan pengguna tertentu bisa tidak diperbolehkan mengakses data,
baik secara fisik maupun logis.
Ada
3 macam lingkungan basisdata, yaitu:
1.
Lingkungan Mainframe
Lingkungan tradisional untuk sistem
basisdata masa lalu adalah lingkungan mainframe. Lingkungan mainframe terutama
terdiri atas komputer mainframe yang memungkinkan koneksi banyak pengguna. Dumb
terminal dihubungkan kekomputer mainframe agar pengguna dapat berkomunikasi
dengan mainframe. Pada dasarnya, terminal adalah perpanjangan mainframe,
terminal bukan komputer independen. Istlah Dumb terminal mengisyaratkan bahwa
terminal tidak bisa berpikir. Terminla tergantung pada komputer mainframe utnuk
melakukan semua pemrosesan.
Salah satu masalah utama dalam lingkungan
mainframe adalah keterbatasan penggunanya. Sekarang ini, banyak perusahaan
telah beralih ke lingkunga client-server.
2.
Lingkungan
Client-Server
Sejumlah masalah yang muncul dalam
lingkungan mainframe diselesaikan dengan teknologi client-server. Lingkungan
client-server terdiri atas sebuah komputer utama, yang disebut server, dan atau
lebih PC yang dihubungkan ke server. Basisdata terletak pada server, yang
merupakan bagian terpisah dari PC. Masing-masing pengguna yang ingin mengakses
basisdata pada server harus memiliki PC sendiri.
Karena PC adalah sistem komputer
terpisah, aplikasi dibuat dan diinstal pada PC dimana melalui aplikasi itulah
pengguna dapat mengakses basisdata pada server. Aplikasi pada client
mengirimkan permintaan data atau transaksi melalui jaringan secara langsung ke
basisdata host server. Informasi dikirimkan melalui jaringan ke basisdata
menggunakan open database connectivity (ODBC) atau software jaringan lainnya.
Salah satu masalah dalam lingkuingan client-server adalah ketika versi baru
aplikasi dibuat, aplikasi harus diinstal dan dikonfigurasi ulang pada tiap-tiap
komputer client nya.
Meskipun dana tambahan harus dikeluarkan
dengan adanya perawatan aplikasi pada PC, tetapi keuntungannya pun ada.
Keuntungan utama lingkungan client-server adalah PC dapat diikutsertakan pada
beberapa pemrosesan aplikasi karena PC memiliki CPU, memori dan penyimpan
sendiri. Oleh karena itu, server dapat membagi pekerjaan ke semua client.
Karena PC dapat “berpikir” dan
menjalankan aplikasi lain, pengguna dapat lebih produktif. Sebagai contoh,
seorang pengguna dapat berhubungan dengan basisdata pada server dan pada saat
yang bersamaan, ia dapat mengecek email.
3.
Lingkungan Internet
Lingkungan internet mirip dengan
lingkungan client-server. Seperti pada lingkungan client-server, lingkungan
internet memiliki server, jaringan, dan satu atau lebih PC.
Lingkungan internet unik karena
ketergantungannya pada internet. Pada lingkungan client-server, seorang
pengguna bisa dibatasi hanya mengakses sistem yang ada pada intranet
perusahaan. Dalam banyak kasus, komputer client masih dapat mengakses basisdata
diluar intranet perusahaan, tetapi membutuhkan software tambahan. Pada
lingkungan internet, aplikasi hanya perlu diinstal pada satu server yang
disebut web server. Pengguna harus memiliki koneksi internet dan web browser
pendukung yang diinstal pada PC. Web browser digunakan untuk menghubungkan
dengan URL tujuan web server. Selanjutnya, web server mengakses basisdata
dibantu oleh aplikasi disederhanakan pada lingkungan internet karena tidak ada
yang harus diinstal, dikonfigurasi, atau dirawat pada PC pengguna. Aplikasi
hanya perlu diinstal, dikonfigurasi, dan dimodifikasi pada web server dengan
tujuan mengurangi resiko ketidakkonsistenan konfigurasi dan ketidakcocokan
versi perangkat lunak antara komputer client dan server. Ketika perubahan
dibuat pada aplikasi, perubahan hanya dibuat pada satu lokasi, yaitu pada web
server.
Pada lingkungan internet,
banyakperusahaan menggabungkan konsep arsitektur N-tier. Arsitektur N-tier
adalah sebuah konsep ug mirip dengan arsitektur komputer middle tier atau three
tier. Arsitektur three tier memiliki lapisan client, lapisan aplikasi, dan
lapisan server atau basisdata. Huruf N pada N-tier berarti sembarang jumlah
tier untuk melengkapi transaksi atau permintaan.
VI.
Menggunakan
Basis Data untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis dan Proses Pengambilan Keputusan
Perusahaan menggunakan basisdata untuk melacak transaksi
dasar, seperti membayar pemasok, memproses pesanan, melacak pelanggan, dan membayar
gaji karyawan. Tapi perusahaan juga membutuhkan basisdata untuk menyediakan
informasi yang akan membantu perusahaan menjalankan bisnis dengan lebih
efisien, dan membantu manajer dan karyawan membuat keputusan lebih baik.
Gudang
data (data warehouse) adalah basis data yang menyimpan data yang sekarang dan
terdahulu yang mungkin dimintai oleh para pembuat keputusan di seluruh
perusahaan. Data mark adalah subset dari gudang data yang di dalamnya terdapat
ringkasan atau porsi data perusahaan yang sangat terfokus, ditempatkan dalam
basis data terpisah untuk suatu populasi atau pengguna tertentu.
Perangkat-perangkat untuk menggabungkan, menganalisis dan menyediakan akses
untuk data yang luas untuk membantu pengguna mengambil keputusan bisnis yang
lebih baik sering disebut sebagai inteligensi bisnis (business intlligence).