Minggu, 21 Agustus 2011

STORY of NAYLA

Posted by
“Hmmm...................”, (mulet.com)
“Mbak, mbak, bangun, ngaose bu’ Nyai”, suara seorang gadis remaja membangunkanku dari tidur lelapku. Benar saja, jam tidak lagi menunjuk pada waktu yang kuharapkan untuk bangun di pagi itu.
“Astaghfirullah”, sambil mengerjap-ngerjap aku bangkit dari tempatku terlelap dan duduk tegak untuk mengumpulkan arwahku (yang ga tau kemana kok belum terkumpul-kumpul, hehe)
“Nanti mandinya habis ngaji ya mbak”, sambung gadis itu. Aku mulai menyadari bahwa suara tadi merupakan suara salah seorang santri di pesantren ini. Dia mulai berjalan keluar dari kamar tempatku beristirahat.

::__::

Inilah aku, mahasiswa semester 3 dengan IP pas-pasan (sebenernya lumayan sih) yang sedang merantau ke negeri orang (looks like i’m a backpacker women, hehe). Sebenernya bukan backpacker nie, juga bukan ke negeri orang, cuma tetangga sebelah aja... tu salah nginfokan, ho³. I’m a pesantrener aja kali ya... hi³. Apa itu artinya, ya sudahlah kembali lagi ke cerita. Aku adalah wanita mandiri (yang bisa mandi sendiri, lo). Aku hidup nomaden sejak menduduki kelas 1 SMA. Dan inilah aku.... Adinda Nayla... Panggil aja aku Nayla. Yah aku sedang liburan semester genap. Jadi daripada aku menjadi orang yang tidak berguna aku ikut aja dengan program Pondok Pesantren di salah satu Kota Besar di Indonesia.
Aku dengan tampang sedikit menyedihkan (karena musti berpisah dengan teman² kampusku) mulai bereksperiman dengan notes ku, hi³. Aku tidak bisa tidak, ingin menulis this experience for my life, yah walaupun yang ditulis only a little of all part tapi setidaknya ada bahan kerjaan lah... wehe maksudnya???
Okey, keep back for this story. Aku datang di pesantren ini dan akhirnya aku bertemu dengan teman² baru yang super hebat dan dengan latar belakang yang berbeda-beda. Perkenalan dulu yukkkk.... !!!

1. Wanita imut dengan keramahan SUPER
Ini dia the great women of her family, “Ning Bang” ini datang untuk melanjutkan S2 nya di salah satu Universitas Islam terbaik di kota ini. Dengan tubuh mungilnya, dia bersikap sangat ramah pada siapapun termasuk pada orang yang baru dikenalnya, salah satunya ya ME. Wanita manis ini memiliki sikap supel yang jarang dimiliki orang lain. Mengenalnya saja sama seperti dianggap saudara sendiri olehnya. Apalagi kalau sudah dekat dengannya.... she is the great friends.

2. Wanita cantik, sopan dan memukau
Wanita yang kukenal di malam pertama aku menginap di pesantren ini sangatlah sopan, bahasa yang dipakainya dalam conversation sehari-hari, tidak lain tidak bukan adalah Kromo Inggil. Bahasa yang paling halus dituturkan oleh orang-orang Jawa khususnya. Dengan paras ayu yang memukau, “Ning Mas” dapat menarik perhatian siapa saja yang mengenalnya, terutama yang belum mengenalnya lagi-lagi salah satunya ME.

3. Gadis lugu, cerdas dan penolong
Yang satu ini yang termuda usianya diantara kami berlima. Dengan polosnya dia menjabat tangan kami untuk menyapa dan berkenalan. “Ning Cak” yang bersahaja, ia suka menolong teman² tanpa pamrih, banyak sekali teman yang telah ia tolong, walau hal terkecilpun ia pasti rela membantu temannya.... Good Women lah pokoknya. Apalagi kalau membantu ME.

4. Gadis manja nan setia kawan
Gadis satu ini seusia denganku. Ia datang just spend her time like me. Bisa dibayangkan betapa banyaknya persamaan antara kami berdua. Mulai dari enggak krasan bareng, sampai memutuskan untuk pulang bareng, boyong bareng. Tapi nyatanya “Ningnang Ningdung” ini dapat bertahan walau sering² pulang dan kembali lagi dengan alasan-alasan tidak tentu. I guess she is Not Like ME.


Sepertinya cerita ini sampai di perkenalan ini dulu ya. Tunggu sesi kedua dengan kegiatan² kami dan kekocakan yang kami alami di pesantren. Keep Stay n check this Blog with... ADINDA NAYLA.


¬*Al¬_Maulidta*