Jumat, 05 Agustus 2011

.:. Untuk orang-orang yg telah menginspirasiku .:.

Posted by with No comments
02.00 WIB
Di tengah kegelapan pagi yang menyuramkan fikiran karena kepenatan, teringat sekilas cerita yang terukir kembali lewat sebuah pena.

***~***

Sebuah perjalanan yang menyiratkan ketegaran dan kesabaran seorang ibu.

"Assalamu'alaikum wr wb...", suara seorang gadis memecahkan keheningan di sebuah rumah besar dan sepi. " Wa'alaikumsalam...", terdengar jawaban berasal dari dalam rumah. Kontan gadis itu masuk menuju kamar asal suara tadi. Gadis manis berjilbab itu tak segan untuk memasuki rumah yg dulu sempat menjadi tempat bermain dengan saudara2 sepupunya itu. Saat ini rumah itu dirasakannya tak secerah dulu, setelah hampir 4 th ia tak pernah lagi menginjakkan kakinya disana. Panggil saja gadis itu dengan nama "Faiza".

"Assalamu'alaikum...", ucap Faiza di ambang pintu kamar dengan kerutan di keningnya. "Wa'alaikumsalam..", jawab seorang wanita cantik nan anggun yg 10 th terlihat lebih tua dari Faiza. Dia berbaring disamping seorang balita mungil yg sedang bermain sesuatu ditangannya. Kondisi balita itu sedikit berbeda dg balita2 pada umumnya.

"Teh Lia, apa kabar?", dengan sedikit terkejut Faiza tetap menjaga sikapnya. " O...Alhamdulillah baik, Iza ya ....? apa kabar dek? kok bisa disini? ", teh Lia yg tak lain adalah istri sepupu Faiza terkejut pula atas kedatangan Faiza yg mendadak. Kemudian mereka berdua saling melepas rindu & berbincang-bincang.



***~***

Sore itu, setelah beristirahat sejenak ba'da sholat Ashar. Faiza mulai teringat kembali, betapa dulu rumah itu begitu cerah dan banyak terdapat keceriaan. Ia heran, mengapa sekarang rumah itu suram dan sepi.

Tak lama, Faiza ke kamar kakak sepupunya yg ia panggil teh Lia.
"Teh... adek lagi bobo ya?", dg suara agak berbisik Faiza memasuki kamar paling terang diantara kamar2 lainnya itu. "iya, baru saja ia tertidur", jawab teh Lia. Kemudian mulailah terjadi perbincangan kembali di antara mereka.

Faiza : "teh...adek uda umur berapa? uda bisa jalan?"
Teh Lia : "belum bisa iza, adek berumur hampir 1 th, ya begini kondisinya sekarang!"
Faiza : "lho...tapi kok agak beda dg balita yg lain ya teh?"
Teh Lia : "iya iza...adek menderita suatu penyakit, jadi perkembangannya agak terhambat"
Faiza : "penyakit apa teh? kok belum sembuh2?"
Teh Lia : " (dg senyum miris) proses penyembuhannya tidak secepat yang kita harapkan iza. Apalagi balita, ia rentan terhadap setiap penyakit. Adek punya kelainan jantung"
Faiza : "Astaghfirullah...maaf ya teh, iza ga' bermaksud menyinggung. Iza cuma ingin tahu, barangkali iza bisa membantu cari obatnya."
Teh Lia : "Ga' apa2 Iza..."
Faiza : "btw, teh Lia dirumah ini sendirian sekarang? Hanya ditemani adek? Trus teteh sempat masak & bersih2 rumah, dg kondisi adek yg skarang ini?"
Teh Lia : "Iza, teteh disini ga' sendirian, teteh disini sama adiknya kang Andri, mas Vian. Teteh setiap saat ga' bisa ninggalin adek gitu aja. Untuk masak, teteh dibantu teh Ana, kakak kang Andri. Masih inget kan?"

Faiza : "iya teh, iza inget. Jadi yg masakin teh Lia itu teh Ana. Trus kang Andri dimana? kok ga' jagain teteh sama adek?"
Teh Lia : " dia kerja iza, untuk menafkahi teteh dan adek"
Faiza : " teteh ga' kesepian tiap hari dirumah luas ini sendiri? kan mas Vian juga udah kerja, beda sama iza yg masih sering dirumah karena hanya sibuk sekolah. waktu tadi iza datang aja, dia ga' ada"

Teh Lia : " Iza....kalau kamu udah dewasa nanti. kamu akan mengalami apa itu pernikahan & didalamnya kamu akan menemui hal2 baru dan berbeda. Kamu juga akan dikaruniai buah hati dari Allah SWT. Saat itu kamu akan mengerti betapa besar rasa kasihmu terhadap buah hatimu dibandingkan pasanganmu. Iza...teteh disini tidak pernah merasa kesepian, karena selalu ditemani si kecil"

Faiza : "iya teh, Iza ngerti. Trus teteh tiap hari hanya ngurusin adek ya? teteh ga' cape'?"
Teh Lia : "Seorang ibu memang berkewajiban merawat & mendidik putra-putrinya iza. Walau keadaan mereka tak sempurna, cinta & kasih seorang ibu takkan pernah berkurang dan takkan tergantikan. Seorang ibu takkan pernah lelah merawat anak2nya iza"

Faiza : "Semoga Allah memberikan keajaiban untuk kesembuhan adek ya teh...amiin"
Teh Lia : "amiin".




Tanpa kita sadari betapa berharganya kita dihadapan orang tua kita, terutama ibu. Hal yg belum tentu dapat digantikan oleh orang lain. Dengan ketulusan & cinta kasih yg murni.
Semoga kita semua dapat memetik hikmah dari sekelumit kisah2 yg terjadi di sekitar kita. Amiin.....


.:. Titipan cinta dari Faiza untuk Teh Lia:
Kuatkanlah ketegaran & kesabaranmu. Allah pasti memberikan kemudahan di setiap perjalanan hidup hamba-Nya. Dzikir & do'a tetap sbg pelipur lara. InsyaAllah, perjuanganmu akan mendapatkan ganti yg lebih baik. Kau adalah salah satu ibu yg takkan terlupakan sepanjang masa.

.:. untuk adek: Lekas sembuh ya sayang...Allah menyayangimu, begitu pula kami disekitarmu.
" Ya Allah, Ya Rabb seluruh alam, atas Rahmat-Mu lah kami menghela nafas, dan dengan hidayah-Mu lah kami mensyukuri dan memanfaatkannya di jalan yg hasan. Sungguh hanya Engkau yang Maha Pemberi lagi Maha Penyantun, tutupilah kekurangan kami dengan kebaikan yg kau curahkan. Santuni kami dg Rahmat-Mu yg tiada tertandingi. Hanya pada Engkau kami bergantung dan memohon pertolongan. Dan Sungguh hanya Engkau Ya Rabb...Tuhan Yang Maha Merajai segala sesuatu"

0 komentar:

Posting Komentar

Coment please.. ^^