Menurut pembahasan diatas, kepemimpinan dapat didefinisikan
sebagai suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota
kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat
individu dan organisasi. Pemimpin merupakan pencetus tujuan, merencanakan,
mengorganisasikan, menggerakkan dan mengendalikan seluruh sumber daya yang
dimiliki sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Pemimpin dan
manajer memiliki perbedaan, dimana manajer adalah
seseorang yang diangkat menjadi manajer mengunakan surat resmi dari perusahaan
melalui atasan. Seorang Manajer hanya berurusan dengan benda-benda, struktur,
sistem dan efisiensi. Sedangkan pemimpin adalah
seseorang yang diangkat menjadi leader karena kesepakatan atas dukungan dari
bawahan, karena seorang leader mampu menjadi inspirasi untuk bawahannya. Seorang
Pemimpin berurusan dengan efektivitas, orang, memberdayakan dan menyalurkan
potensi yang dimiliki oleh orang lain.
Seorang pemimpin
memiliki fungsi dasar adalah mengarahkan dan menggerakkan seluruh bawahan untuk
bergerak pada arah yang sama yaitu tujuan. Sedangkan fungsi seorang manajer
adalah managemen. Yaitu kegiatan-kegiatan seputar perencanaan (planning), pengorganisasian
(organising), penempatan staff (staffing), pengarahan (directing) dan kontrol
(controlling).
Seorang pemimpin
harus mempunyai visi yang jelas dan
intuisi yang kuat untuk mengelola organisasinya. Visi adalah segalanya bagi
seorang pemimpin, karena visilah yang memimpin para pemimpin, melukiskan
sasaran, memicu serta membakar semangat, dan mendorong untuk maju. Sedangkan intuisi
merupakan kemampuan seseorang untuk membaca apa yang sedang terjadi. Berbekal
kecerdasan intelektual dan pengalaman empirik yang dialami nya, seorang
pemimpin tentu akan memiliki naluri dalam membaca isyarat-isyarat yang tengah
bergulir. Pemimpin, visi, dan intuisi adalah 3 hal yang berkaitan untuk
kemajuan suatu organisasi.